Jasa Mediasi Kartu Kredit: Kartu Kredit

Pelunasan Kartu Kredit dengan Jasa Pengacara

<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_84wDg-JLJ4yAqXCaw4ynF48QvkKua8TU28KaaNlhcwBrwunPnPZW5XE1sZULNSeIM-g5h1GaPPvF87pNdGz3T-eWbBAlodkycheda_2labnJPc-meo8PBhtiSpAn4bEdtVJulSXbGsQ/s1600/imagesl.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Pelunasan Kartu Kredit dengan Jasa Pengacara" border="0" height="124" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_84wDg-JLJ4yAqXCaw4ynF48QvkKua8TU28KaaNlhcwBrwunPnPZW5XE1sZULNSeIM-g5h1GaPPvF87pNdGz3T-eWbBAlodkycheda_2labnJPc-meo8PBhtiSpAn4bEdtVJulSXbGsQ/s1600/imagesl.jpg" title="Pelunasan Kartu Kredit dengan Jasa Pengacara" width="200" /></a>Bila menggunakan jasa pengacara, hal ini diatur dalam peraturan BI No.  7/34/DPNP, tertanggal 18 Juli 2005, perihal Penyelesaian Pengaduan  Nasabah, yang berisi Bank wajib menetapkan kebijakan dan memiliki  prosedur tertulis tentang penerimaan pengaduan, penanganan, dan  penyelesaian pengaduan, serta pemantauan penanganan dan penyelesaian  pengaduan.<br />
<br />
a. Pengajuan pengaduan dapat dilakukan oleh Perwakilan         Nasabah yang bertindak untuk dan atas nama Nasabah           berdasarkan Surat Kuasa Khusus dari Nasabah.<br />
<br />
b. Pengajuan pengaduan mencakup kewajiban menyelesaikan pengaduan         yang diajukan secara lisan dan atau tertulis oleh Nasabah dan atau         Perwakilan Nasabah, termasuk yang diajukan oleh suatu lembaga,<br />
badan hukum, dan atau bank lain yang menjadi Nasabah Bank tersebut. <br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgCH5qWVb4l1mOeyhfwR-VWeN2Qku2XVePodpsofDH4d6uS_hjsVVe-wzp17L6Z8fLcVA24Vi_G47-JYFV8MDk-hWr6cWhSHxJxOQJxtpRcMk6JyEv-LLfVJrt2Q0ZQVGreg_x6tdckLw/s1600/Law.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Tetapi faktanya Penerbit Kartu Kredit tidak memperkenankan Nasabah menggunakan Pengacara dan atau Advokat." border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgCH5qWVb4l1mOeyhfwR-VWeN2Qku2XVePodpsofDH4d6uS_hjsVVe-wzp17L6Z8fLcVA24Vi_G47-JYFV8MDk-hWr6cWhSHxJxOQJxtpRcMk6JyEv-LLfVJrt2Q0ZQVGreg_x6tdckLw/s1600/Law.jpg" title="Tetapi faktanya Penerbit Kartu Kredit tidak memperkenankan Nasabah menggunakan Pengacara dan atau Advokat." /></a></div>
<h2>
Tetapi faktanya Penerbit Kartu Kredit tidak memperkenankan Nasabah menggunakan Pengacara dan atau Advokat.</h2>
</blockquote>
<br />
Ada beberapa hal   yang perlu diperhatikan, sampai dimana  penyelesaiannya, butuh berapa lama dan bagaimana bentuk penyelesaiannya. <b> Pada dasarnya pengacara hanyalah sebagai mediator yang menjembatani  antara kepentingan nasabah/klient dengan pihak Bank/penerbit kartu</b>, dan  sebagai tameng HUKUM tempat nasabah berlindung dari  kekuatan penerbit  kartu, bentuk penyelesaiannya harus jelas yaitu dengan dikeluarkannya  SKL ( Surat Keterangan Lunas) dari penerbit kartu, dengan posisinya  sebagai mediator maka jangka waktu yang diperlukan tidak bisa ditentukan  karena titik temu antara kedua pihak ini tergantung itikad dan  kemampuan nasabah sendiri.<br />
<br />
<b>Tidak semua Pengacara mempunyai  divisi khusus penanganan kartu kredit</b>, carilah pengacara yang memang  mempunyai divisi ini, karena divisi inilah yang melakukan tindakan yang  diperlukan dalam penyelesaian permasalahan anda, baik dengan somasi,  penanganan collector, mediasi secara langsung ke card centre.<br />
<br />
Setelah anda menanda tangani SURAT KUASA sebagai bukti bahwa  permasalahan kartu kredit anda dikuasakan kepada pengacara tersebut,  maka segeralah pindahkan alamat tagihan kartu kredit atas nama anda ke  alamat kantor pengacara tersebut, hal ini untuk menghindarkan anda dari  kejaran collector dan memudahkan penangganan permasalahan kartu kredit  anda, bagaimanapun collector adalah sumber informasi bagi penerbit kartu  tentang  kondisi dan keberadaan dari pemegang kartu. <br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-VP4ec7AetdK98_1Y7SmqzTPYy-9CWUHf36WO-tzRrpwNWEADlSQMnUGN0UKpve3qwEyCe7nGsBjzO709xp1-YB5cOChWNeBzkIjQqNEJzSyNX2QD7fhjDaCkKT4p750BGyvZD5yBss8/s1600/imagesghjk.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="keluarga haruslah siap" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-VP4ec7AetdK98_1Y7SmqzTPYy-9CWUHf36WO-tzRrpwNWEADlSQMnUGN0UKpve3qwEyCe7nGsBjzO709xp1-YB5cOChWNeBzkIjQqNEJzSyNX2QD7fhjDaCkKT4p750BGyvZD5yBss8/s1600/imagesghjk.jpg" title="keluarga haruslah siap" /></a>Proses penyelesaian ini memang memakan waktu, tenaga, dan yang  terpenting mental anda dan keluarga haruslah siap, karena segala  sesuatunya belum tentu sama seperti skenario yang diinginkan baik  diskon/potongan bila dilakukan pembayaran secara tunai atau penjadwalan  pembayaran dengan jangka waktu tertentu yang diberikan oleh penerbit  kartu, bila hal ini sudah terjadi dan kesepakatan ini sudah ditanda  tangani oleh para pihak (nasabah dan penerbit kartu) maka selesai pula  tugas pengacara dalam melakukan mediasi permasalahan anda dengan  penerbit kartu.</div>

Pelunasan Kartu Kredit dengan Jasa Pengacara

Bila menggunakan jasa pengacara, hal ini diatur dalam peraturan BI No. 7/34/DPNP, tertanggal 18 Juli 2005, perihal Penyelesaian Pengaduan ...

Sekilas Tentang Kartu Kredit

<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiR-hSDpqd2nWBuVua4fZmMAUwZyd75vlKHrqmjwcPf5JAgv7ckJj-_H-Mk38tF-36shdB1kk3DtT3T8_iZPg0Z7NTO0MgmxRgsSrYjHNmsHZWeG7MNcSGRRA_oMZuUY-jRTt327TCgFxc/s1600/imagesy.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiR-hSDpqd2nWBuVua4fZmMAUwZyd75vlKHrqmjwcPf5JAgv7ckJj-_H-Mk38tF-36shdB1kk3DtT3T8_iZPg0Z7NTO0MgmxRgsSrYjHNmsHZWeG7MNcSGRRA_oMZuUY-jRTt327TCgFxc/s1600/imagesy.jpg" /></a>Sebagaimana kita ketahui bersama   dewasa ini kartu kredit telah beredar luas di masyarakat kita, walaupun   masih beredar dikalangan masyarakat tertentu, terutama yang   berpenghasilan tetap, dengan identitas yang jelas, dan dapat menunjukkan   kebenaran data yang disampaikannya di formulir pengajuan kartu kredit.   Demikian mudahnya orang mendapatkan kartu kredit, dan demikian  gencarnya  pihak bank menawarkannya di mall-mall dengan menyebar SPG  yang siap  merayu pengunjung mall agar bersedia menjadi nasabah kartu  kredit.<br />
Apakah kartu kredit itu? Kartu kredit adalah  alat pembayaran yang  paling mutakhir dewasa ini, dengan kartu kredit  orang tidak perlu  membawa dana tunai banyak yang hanya membuat tebal  dompet saja, beresiko  tinggi dan tidak praktis. Mengatasi hal ini  Solomon Brothers melihat  ada peluang diciptakannya alat pembayaran baru  yang mempunyai penjamin  dana, sesuai perkembangan jaman alat tersebut  kini berbentuk kartu  dengan chip magnetic yang memuat data pemegang  kartu, kandungan  dana/limit dan pihak penjaminnya. Dengan tampilan yang  mewah dan indah  rupanya dapat menaikkan gengsi pemegangnya, hal inilah  yang oleh  sebagian kalangan dianggap cukup mewakili statusnya. Inilah  yang  menyebabkan demikian mudahnya SPG merayu calon pemegang kartu  kredit,  apalagi dengan janji bonus yang mengiurkan bagi pemegang kartu  kredit  yang sering mengunakan untuk pembayaran/bertransaksi dalam  periode  tertentu.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvR33Nnu_K4W5mxUEFqF1Kfx_5uKswEr92uKRBS17_JBeeNsGpla_KYYX9b9ISssbytgr0f0iou7r4V6YEXqBjNo03w9A8W_HAkMwv7QmllzBV585LmhcW1P8f8DnzCV7BNHISV3m4llw/s1600/imagessg.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvR33Nnu_K4W5mxUEFqF1Kfx_5uKswEr92uKRBS17_JBeeNsGpla_KYYX9b9ISssbytgr0f0iou7r4V6YEXqBjNo03w9A8W_HAkMwv7QmllzBV585LmhcW1P8f8DnzCV7BNHISV3m4llw/s1600/imagessg.jpg" /></a></div>
Bisnis Kartu Kredit merupakan ladang  yang sangat  menguntungkan, betapa tidak dari Kartu kredit beredar yang  berjumlah  sekitar 11,3 juta (Republika online, 13 April 2009) taruhlah  semuanya  kartu silver (iuran tahunnannya terkecil) dengan iuran  tahunan Rp  150.000 per tahun yang dibayar tiap bulan Januari, Pebruari,  Maret (Rp  50.000/bln) sudah terkumpul 1,6 triliun lebih, dengan nilai  transaksi Rp  10,6 triliun lebih, namun angka NPLnya mencapai 10,92  persen.</div>

Sekilas Tentang Kartu Kredit

Sebagaimana kita ketahui bersama dewasa ini kartu kredit telah beredar luas di masyarakat kita, walaupun masih beredar dikalangan masya...

Menghindari Cekikan Bunga Kartu Kredit

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnQ77ndRKlkU-FyewM5WA2cVMnp7ed0djd4EzpxbCyGdjz7UrXvQ-lhupR9H70H1Mi338A3MXYZ4MosEudlHWpXMet2qGzEHRbJEIyRJe3g0FM23jOu17yQulNvTi7VbcEcn3v3daatrM/s1600/pusing+dengan+tagihan+kartu+kredit.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnQ77ndRKlkU-FyewM5WA2cVMnp7ed0djd4EzpxbCyGdjz7UrXvQ-lhupR9H70H1Mi338A3MXYZ4MosEudlHWpXMet2qGzEHRbJEIyRJe3g0FM23jOu17yQulNvTi7VbcEcn3v3daatrM/s1600/pusing+dengan+tagihan+kartu+kredit.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Bank Sentral akan melarang penerbit kartu kredit mengenakan bunga  berbunga, alias bunga majemuk. Aturan akan ditetapkan belajar dari  korban yang tagihannya terus membengkak akibat penambahan bunga tiada  henti. Karenanya, Bank Indonesia akan merevisi peraturan terkait.  Bagaimana prinsip bunga yang berlaku sekarang?<br />
<br />
Pada praktek yang  berlaku saat ini, nilai pokok utang terus-menerus ditambahkan dengan  bunga dari sisa tunggakan. Hitungannya adalah harian, yang menggunakan  patokan 360 hari dalam setahun. Kemudian, hasil penambahan itu menjadi  beban tagihan berikutnya.Untuk selanjutnya, mulai 1 Januari 2013, Bank  Indonesia berjanji menerapkan kebijakan baru: yang berhak dikenakan  bunga adalah nilai pokok yang belum dibayar.<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Misalnya, pada 1  Maret Anda berbelanja dengan kartu kredit sebesar Rp 1.000.000.  Suku  bunga kartu Anda adalah 3,5 persen per bulan atau 42 persen dalam  setahun.</div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnQ77ndRKlkU-FyewM5WA2cVMnp7ed0djd4EzpxbCyGdjz7UrXvQ-lhupR9H70H1Mi338A3MXYZ4MosEudlHWpXMet2qGzEHRbJEIyRJe3g0FM23jOu17yQulNvTi7VbcEcn3v3daatrM/s1600/pusing+dengan+tagihan+kartu+kredit.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br />
</a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Tanggal cetak kartu tagihan adalah 14 Maret dan jatuh temponya dua minggu kemudian, yaitu tanggal 28 di bulan yang sama. <br />
<br />
Anda  membayar tagihan pada tanggal 17 Maret. Namun tidak penuh, melainkan  hanya 10 persen atau Rp 100.000, sesuai batas minimun pembayaran.  Pertanyaannya, berapa yang harus Anda bayar, ketika tagihan kedua datang  pada 14 April?<br />
<br />
Dengan model yang berlaku sekarang, perhitungannya adalah:<br />
<br />
Mengingat  masih ada sisa pokok yang belum dilunasi, maka sebenarnya pembayaran  melalui kartu plastik tersebut terhitung sebagai pinjaman yang harus  dikenakan bunga. Pada tagihan bulan berikutnya akan tampak. Berapa yang  ditagihkan?<br />
<br />
<b>Perhitungan pertama:</b><br />
Selisih  antara transaksi dengan datangnya tagihan adalah 14 hari. Kalikan jumlah  hari ini dengan suku bunga setahun (42 persen atau 0,42). Hasilnya  kalikan kembali nilai transaksi yang Rp 1.000.000 dan dibagi jumlah hari  dalam setahun (360). Maka didapat Rp 16.333. Ini namanya perhitungan  bunga pertama.<br />
<b><br />
Perhitungan kedua: </b><br />
Untuk  bunga kedua, jumlah hari yang dihitung adalah periode 15-17 Maret  (hingga Anda bayar tagihan pertama) atau tiga hari. Dengan model  menghitung yang pertama: jumlah hari dikalikan bunga setahun, kemudian  dikalikan lagi jumlah tagihan. Hasilnya dibagi 360 hari. Maka hasilnya  adalah Rp 3.500. Selesai? Belum!<br />
<br />
<b>Hitungan ketiga: </b><br />
Masih  ada beban bunga ketiga yang tetap memasukan sisa hari yang belum  dikenakan bunga hingga tanggal tagihan kedua datang. Jadi, 18 Maret  hingga 14 April atau 27 hari. Namun, pengalinya adalah sisa pokok  tagihan yaitu Rp 900.000 lantaran Anda sudah sempat membayarnya 10  persen tadi. Dan hasilnya: Rp 28.350.<br />
<br />
Jadi, berapa nilai yang tercetak di kertas tagihan periode kedua yang datang pada 14 April itu?<br />
Jumlahkan  bunga pertama hingga ketiga plus sisa pokok pinjaman yang Rp 900.000.  Totalnya sebesar Rp 948.183. Inilah yang harus Anda bayar.<br />
<br />
Jika  yang diinginkan oleh Bank Indonesia sebatas tagihan pokok yang harus  dibayar, maka sesuai peraturan baru, yang dikenakan bunga adalah Rp  900.000.  Alias jumlah yang belum ditambah dengan bunga-bungaan tadi  serta tambahan-tambahan lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
Mudah-mudahan BI tidak urung dengan  rencana kebijakannya tadi. Sehingga, nasabah kartu kredit yang memang  membutuhkan bisa lebih terlindungi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Sebagai antisipasi,  sebaiknya lebih cermat menggunakan kartu kredit. Cara paling jitu  mencegah cekikan bunga berbunga adalah membayar penuh di saat tagihan  pertama. Sebab, masa berbunga belum tiba. Iuran yang dibayar setiap  tahun pun menjadi bermanfaat dengan hadirnya jasa tanpa bunga.  <br />
<br />
Sebaliknya  kalau tidak dilunasi, maka kartu kredit tidak lagi sekadar fasilitas  pembayaran.  Kartu kredit akan menjadi tiket untuk mendapatkan utang  yang bunganya terus berbunga hingga mencekik. Kalau sudah begini,  berlarilah sebelum penagih utang datang.</div>
<i></i><br />
<i><a href="http://id.berita.yahoo.com/blogs/newsroom-blog/hindari-cekikan-musim-berbunga.html" target="_blank">( Sumber : hindari-cekikan-musim-berbunga ) - Herry Gunawan</a></i>

Menghindari Cekikan Bunga Kartu Kredit

Bank Sentral akan melarang penerbit kartu kredit mengenakan bunga berbunga, alias bunga majemuk. Aturan akan ditetapkan belajar dari ko...

Cara Pertama, Anda Harus bayar Lunas Hutang Anda

<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"></span>
Suatu hari di bulan Januari lalu, seorang ibu muda bernama Tuti, 29 tahun, datang ke tempat saya dengan membawa persoalannya. Sebagian besar yang ingin ia bicarakan adalah masalah pengelolaan anggarannya, yaitu bagaimana mengatur pemasukan dan pengeluarannya (ibu muda ini punya penghasilan tidak sampai Rp 2 juta). Setelah itu, pembicaraan kami juga menyinggung mengenai masalah kartu kreditnya. Ia punya tiga kartu kredit, yang masing-masing memiliki saldo hutangnya sendiri-sendiri. Setiap bulan, ia biasa membayar minimum untuk masing-masing tagihannya. Pada saat ini saldo hutangnya sebesar hampir Rp 1,5 juta.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Apakah pada saat ini Anda punya uang untuk membayar semua itu?"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Maksud Anda, bayar lunas, begitu?" tanyanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Betul, bayar lunas."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tuti ragu sebentar. "Yah, ada, sih.", katanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Tapi?" tanya saya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Tapi itu."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Tapi apa?" tanya saya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Tapi nggak seberapa."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Oh, ya?" kata saya sambil melihat lagi ke jumlah tagihannya. "Berapa uang tunai yang Anda miliki sekarang?"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Sekitar Rp 1 juta. Itu juga untuk persediaan dana cadangan."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya berpikir, kalau dia membayar tagihan kartu kreditnya dengan uang yang ada sekarang, maka ia tidak akan punya sisa untuk persediaan dana cadangannya. Dana cadangan sebesar Rp 1 juta saja tidak cukup besar, apalagi kalau uang itu masih dipakai untuk membayar tagihan kartu kredit.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Begini saja" kata saya. Saya lalu mengambil sebuah kertas, dan membuat empat kolom. Pada kolom pertama, saya memintanya menulis nama dari masing-masing bank penerbit kartu kreditnya. Pada kolom kedua, saya minta ia untuk menulis jumlah yang masih menjadi hutangnya pada setiap kartu. Pada kolom ketiga, saya minta ia menulis berapa suku bunga yang dibebankan oleh masing-masing bank penerbit. Di kolom keempat, saya memintanya menulis berapa pembayaran minimal yang harus ia bayar pada setiap tagihan. Dibawah ini adalah hasilnya:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bank Penerbit --- Saldo Hutang --- Suku Bunga --- Jumlah Pembayaran Minimal</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bank A --------------- 529.100 --------------- 2,75% --------------- 52.910</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bank B --------------- 717.513 --------------- 2,50% --------------- 71.752</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bank C --------------- 203.000 --------------- 3,10% --------------- 50.000</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jumlah ------------ 1.449.613 -------------------------------------- 174.662</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pertama-tama, Anda bilang bahwa Anda tidak punya cukup uang untuk membayar tagihan ini secara lunas. Betul?"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Betul."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Kalau begitu, kita akan mencicil saja," kata saya. "Berapa penghasilan Anda setiap bulan?"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Rp 1,8 juta per bulan."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Oke. Apa yang harus Anda lakukan sekarang adalah dengan menyisihkan jumlah uang tertentu setiap bulan, untuk digunakan membayar Tagihan Kartu Anda. Tentunya, jumlah itu harus lebih besar daripada jumlah yang harus Anda bayar untuk pembayaran minimum Anda."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Minimum saya Rp 175 ribu."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4j6-JVUbovapsacCgGb02wuyBORV29No1ay6ZeeB1eAIp1t7MpiK1WPNFKwchTybLDJdZtFv67ROB8mMyYFz-eIanUO-aPYIKmd3gzyYDPz_AmLrizqTVOZZBs4hUPIkM9Hi16KtVqmc/s1600/hutang-kartu-kredit.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4j6-JVUbovapsacCgGb02wuyBORV29No1ay6ZeeB1eAIp1t7MpiK1WPNFKwchTybLDJdZtFv67ROB8mMyYFz-eIanUO-aPYIKmd3gzyYDPz_AmLrizqTVOZZBs4hUPIkM9Hi16KtVqmc/s1600/hutang-kartu-kredit.jpg" width="188" /></a></span></span></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Tuti 29 Tahun</span></span></td></tr>
</tbody></table>
"Kalau begitu, Anda harus menyisihkan jumlah yang lebih besar dari pembayaran minimum Anda. Ini supaya hutang Anda bisa cepat habis, sehingga Anda tidak akan terus menerus terkena bunga. Bukan begitu?"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tuti 29 Tahun</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tuti mengangguk. Disini ia setuju dengan saya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Berapa yang harus saya sisihkan setiap bulan?" tanyanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Terserah Anda," kata saya. "Dua ratus, tiga ratus, makin besar makin baik. Tapi saran saya, coba saja Anda sisihkan sebesar 30 persen dari penghasilan Anda."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tuti berpikir sebentar. "Penghasilan saya sekitar Rp 1,8 juta sebulan."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya menghitung di kalkulator. "Tigapuluh persennya berarti Rp 540 ribu per bulan"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Hah!!???" Tuti melongo.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Besar sekali. Hahh sampai sebesar itu yang harus saya sisihkan untuk membayar hutang?"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Anda mau cepat habis tidak hutangnya? Kalau hutang itu tidak cepat habis, Anda akan terus kena bunga. Kuncinya disini adalah bahwa hutang Anda harus dibuat makin kecil dan makin kecil."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tuti berpikir sebentar. "Okelah"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Terus bagaimana pembagiannya?" kata Tuti lagi. "Apa saya harus bagi uang Rp 540 ribu untuk membayar semua kartu secara sama besar?"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Tidak, Bu Tuti. Begini. " kata saya. "Pertama-tama, bayar semua kartu Anda secara minimal."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tuti melihat lagi ke kertasnya. "Itu berarti, total adalah Rp 174.662."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Betul. Sekarang berapa sisanya? Rp 540.000 dikurang 174.662?"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tuti menghitung di kalkulatornya. "Rp 365.338"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Oke gunakan sisa uang Rp 365.338 itu untuk digunakan membayar kartu yang suku bunganya paling besar."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Lho bukan yang saldo hutangnya paling besar?"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Bukan, Bu Tuti. Yang suku bunganya paling besar."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tuti menoleh ke kertasnya. Kartu yang suku bunganya paling besar adalah yang di Bank C. Bunganya 3,10 persen per bulan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Kebanyakan orang mengira bahwa prioritas pertama harus ditujukan ke kartu yang saldo hutangnya paling besar. Sebetulnya tidak, prioritas pertama harus ditujukan ke kartu yang men-charge suku bunga yang paling besar. Ini karena suku bunga adalah biaya yang harus Anda bayar. Jadi, wajar kalau Anda membayar kartu yang suku bunganya paling besar terlebih dahulu." Kata saya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tuti berpikir sebentar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Tapi kartu saya yang C ini saldo hutangnya adalah Rp 203.000. Padahal jatah sisa uangnya tadi Rp 365 ribu"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Masih ada sisa berarti," kata saya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Dikemanakan, nih, sisanya?" tanyanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Untuk membayar kartu yang membebankan suku bunga besar berikutnya," kata saya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Demikian pembaca. Tuti akhirnya bisa menghabiskan hutang kartu kreditnya dalam waktu empat bulan. Sebagai alternatif, bila Tuti ingin membayar kartu kreditnya secara penuh, ia juga bisa mencari aset lain yang ia miliki untuk bisa dijual, dan uangnya bisa digunakan untuk membayar hutang-hutangnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi pembaca, bayar tagihan kartu Anda secara lunas. Kalau Anda tidak punya uang, cari aset apa yang bisa Anda jual untuk membayar tagihan itu. Ini karena tagihan Anda akan berbunga, dan bunga itu akan berbunga lagi. Begitu seterusnya. Semua aset yang Anda miliki harus digunakan untuk meringankan - bahkan menghapus - hutang Anda. Bila Anda tidak bisa membayar tagihan Anda secara lunas, maka anggarkan sekitar 30 persen dari penghasilan Anda setiap bulan, dan gunakan itu untuk membayar tagihan kartu kredit Anda secara minimal, dan gunakan sisanya untuk membayar kartu yang suku bunganya paling besar.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>

Cara Pertama, Anda Harus bayar Lunas Hutang Anda

Suatu hari di bulan Januari lalu, seorang ibu muda bernama Tuti, 29 tahun, datang ke tempat saya dengan membawa persoalannya. Sebagian bes...

"Kartu Setan" Menyebabkan Jeratan Hutang Kartu kredit

<div style="text-align: justify;">
Di Indonesia hampir semua lembaga keuangan baik bank maupun non bank ( terutama leasing ) berlomba menerbitkan <b>kartu kredit </b>karena melihat peluang dan hasilnya yang cukup mengiurkan dengan sokongan dana dari lembaga asing yang bernama <b>Visa </b>dan <b>Master </b>( lembaga ini sebenarnya satu ), lembaga keuangan disini bertindak sebagai agen dengan keuntungan selisih bunga, dari Visa sebesar 1,25 persen dijual 2 sampai 4 persen. </div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan tingkat suku bunga yang demikian inilah maka kartu kredit di Indonesia merupakan yang tertinggi tingkat suku bunganya di dunia bahkan di seantero jagad raya dan dengan seabrek peraturan yang tidak di informasikan sebelumnya <b>mengakibatkan </b>konsekwensi yang tidak mudah untuk lepas dari <b>jeratan hutang kartu kredit</b>, karena <b>bagi </b>penerbit kartu kredit seorang <b>Card Holder</b> (CH) atau<b> pemegang kartu</b> adalah <b>SAPI PERAHAN</b> yang tidak akan dilepas, kalau bisa seumur hidup, bahkan sudah meninggal pun diusahakan masih bisa menghasilkan pemasukan bagi <b>penerbit kartu</b>. <br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8yTZwXsOvAQEfFzu5rkQoh8TjcbWQAS2K7scva6laL0OpASyS_u3bJyThyphenhyphenXmxZvAtBMtm3Jy4Ay76SngnFzvAaUm6MVw_IFjywxLXkQFBTr6NMT77V6khZWQbNuX75TOWlpTfXTwATsQ/s1600/2.jpg"><img alt="Kartu Setan" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8yTZwXsOvAQEfFzu5rkQoh8TjcbWQAS2K7scva6laL0OpASyS_u3bJyThyphenhyphenXmxZvAtBMtm3Jy4Ay76SngnFzvAaUm6MVw_IFjywxLXkQFBTr6NMT77V6khZWQbNuX75TOWlpTfXTwATsQ/s320/2.jpg" title="Kartu Setan" /></a><br />
<br />
Dengan kemudahan <b>syarat untuk mendapatkannya</b>, cukup <b>fotocopy KTP</b>, <b>slip gaji</b>, <b>nomor telpon yang bisa dihubungi </b>(telpon rumah) nomor HP, dan <b>referensi saudara yang tidak serumah</b>, dengan hanya <b>survey by phone</b> oleh penerbit kartu (card centre), bila semua cocok maka permohonan itu <b>pasti langsung disetujui</b>, apalagi bila pemohon sudah memegang kartu kredit salah satu bank yang masih aktif, pastilah permohonan itu segera <b>disetujui tanpa survey</b>. Dengan kondisi demikian bila pemegang kartu tidak bisa mengatur pengeluaran, cepat atau lambat, koleksi kartunya akan bertambah banyak (dalam banyak kasus seorang bisa memiliki lima bahkan dua puluh kartu kredit, padahal peraturan BI seorang maximal pegang dua kartu kredit).<br />
<br />
Bila demikian yang terjadi maka hanya bingung dan stress yang didapat karena setiap jatuh tempo dia akan <b>mengambil dana dari kartu yang lain</b>, demikian seterusnya <b>gali lubang tutup lubang </b>sesuai berapa orang tersebut memegang kartunya, mengapa bisa demikian sebuah ilustrasi digambarkan sebagai berikut :<br />
<br />
Si <b>A</b> untuk pertama kalinya dipercaya memegang sebuah kartu kredit dengan limit 2 jt, kemudian dibelanjakan pada saat jatuh tempo dia membayar dengan cara Minimum Payment 10 persen dari total tagihan, bila dengan cara ini si A membayar tagihannya maka setelah 10 bulan akan timbul keluhan <b>kok gak lunas hutang saya?</b> Bahkan berkurangnya sedikit sekali.<br />
<br />
Cara pembayaran seperti inilah yang diharapkan oleh <b>card centre (penerbit Kartu)</b> karena akan memberikan hasil yang begitu besar baginya, dengan terpotongnya anggaran pendapatannya sebesar 10 persen tiap bulan dari total tagihan kartu kredit dan tanpa diketahui kapan lunasnya, dan dengan tawaran kemudahan mendapatkan kartu kredit lagi hanya dengan referensi kartu yang sudah dia punya, peluang ini sedikit banyak dia ambil untuk menutupi kartu pertama atau berbagai alasan lainnya, bila hal ini terjadi, untuk mendapatkan kartu lainnya akan semakin mudah selama pembayaran kartu yang sudah dimilikinya lancar, perilaku seperti inilah yang banyak menghinggapi para pemegang kartu kredit yang pada akhirnya membuatnya strees dan binggung pada saat jatuh tempo, lebih fatal lagi bila kartu tersebut tak terbayar, teror telephon dari desk collector, didatangi debt collector, dan bila hal ini dibiarkan, semakin lama akan semakin berat, ancaman debt collector dan beban pembayaran pun akan semakin membengkak karena beban bunga yang tak terbayar akan berbunga di bulan berikutnya.<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmotXCUBdDwkVLPtQMp5QCevwzcTIYEDxnkeDo2v_aoSAsm0TS8V9dExR8QyOZ3CVRRNlUaH-jm4uvzCb2K5ZrMBlz1RRoiPew3aqXneRscLkRBMUAf948k8i0ddc5l7PMqGZKwyeEukA/s1600/imagesd.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="Kartu Setan Menyebabkan Jeratan Hutang Kartu kredit" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmotXCUBdDwkVLPtQMp5QCevwzcTIYEDxnkeDo2v_aoSAsm0TS8V9dExR8QyOZ3CVRRNlUaH-jm4uvzCb2K5ZrMBlz1RRoiPew3aqXneRscLkRBMUAf948k8i0ddc5l7PMqGZKwyeEukA/s1600/imagesd.jpg" title="Kartu Setan Menyebabkan Jeratan Hutang Kartu kredit" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Lebih tragis lagi pemegang kartu biasanya tidak memperhatikan proses perhitungan tagihan yang sampai menghasilkan angka Total Tagihan, sebab yang demikian itulah <b>banyak pihak yang menyebut kartu kredit </b>dengan <b>KARTU SETAN</b> karena <b>tidak diketahui kapan lunas</b>, <b>bagaimana cara melunasi</b>, dan <b>menghentikannya</b>.</div>

"Kartu Setan" Menyebabkan Jeratan Hutang Kartu kredit

Di Indonesia hampir semua lembaga keuangan baik bank maupun non bank ( terutama leasing ) berlomba menerbitkan kartu kredit karena melihat ...

Kesalahan Prosedur Pemberian Kartu Kredit

<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHnFMzgA6vO58Q0-qOQFXXsLb_ioOCCZWM8InQKIGNWLCoQY9_zp3CuA8IhjbA99F4TNu4ZbUlgQFi8ImYzzkHfFT5YIyN3ORH4mp6p1bhnY4ZBMNiyxhGlqwcJ0XbE9uljYNiCvsfEYI/s1600/images9.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="prosedur dari pemberian kartu kredit " border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHnFMzgA6vO58Q0-qOQFXXsLb_ioOCCZWM8InQKIGNWLCoQY9_zp3CuA8IhjbA99F4TNu4ZbUlgQFi8ImYzzkHfFT5YIyN3ORH4mp6p1bhnY4ZBMNiyxhGlqwcJ0XbE9uljYNiCvsfEYI/s200/images9.jpg" title="prosedur dari pemberian kartu kredit " width="200" /></a></div>
Ada beberapa <b>kesalahan prosedur dari pemberian kartu kredit </b>antara lain :<br />
<br />
1. <b> Ditawarkan di plaza plaza, </b>dengan mengunakan jasa SPG, yang siap merayu  pengunjung plaza/mall. Hal demikian <b>seharusnya tidak dilakukan bagi  pruduk perbankan,</b> untuk permohonan kredit harus datang langsung ke  kantor bank. (pasal 18, peraturan BI)<br />
<br />
2. <b>Nasabah tidak pernah  dibekali aturan yang jelas, dan segala konsekuensinya pada saat  pengajuan permohonan kredit</b>, tapi pada saat permohonan di kabulkan  nasabah baru mendapat berbagai aturan dan konsekuensinya dalam amplop  tertutup yang dikirim beserta fisik kartu kreditnya.<b> Suatu perjanjian  dengan segala kewajiban dan konsekuensinya harus dibicarakan sebelum ada  persetujuan dari para pihak</b>.<br />
<br />
3. <b>Perhitungan bunga dihitung bukan  dari hutang pokok tapi setelah ditambahkan berbagai kewajiban yang  harus dibayarkannya,</b> dengan demikian segala kewajiban tersebut, annual  payment (iuran anggota Rp 150 rb untuk silver yang dibayarkan tiga kali  tiap bulan Januari, Pebruari, Maret), biaya transaksi, denda, meterai,  dll, terkena bunga juga, hal ini berdampak pada total tagihan yang harus  dibayar semakin besar, dan bila membayar secara minimum payment yang 10  persen dari total tagihan maka hutang pokok yang terbayar sedikit  sekali.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAyzSYNuh87Zy3APk2BXuNxabpVtUZzHxxG9LV9pMARpVN5RCDO0gmvr16FdZvY6ioDIch7myhy0pjl3KRSD-huMvI6LJ4-Yh8mTO0OU4Mxz_kC2CQbJ2ZMgUjrYhgFIZ4Lroj7SulM7k/s1600/imagesm.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt=" Peraturan BI" border="0" height="149" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAyzSYNuh87Zy3APk2BXuNxabpVtUZzHxxG9LV9pMARpVN5RCDO0gmvr16FdZvY6ioDIch7myhy0pjl3KRSD-huMvI6LJ4-Yh8mTO0OU4Mxz_kC2CQbJ2ZMgUjrYhgFIZ4Lroj7SulM7k/s200/imagesm.jpg" title=" Peraturan BI" width="200" /></a>4. <b>Kerahasiaan nasabah tidak dijamin dengan sepenuhnya, </b> karena seringkali seseorang yang baru mendapat persetujuan permohonannya  kartu kreditnya dari salah satu Bank, maka beberapa bank yang lain akan  menghubunginya dengan data nasabah yang lengkap, menawarkan  kartu  kredit produknya (pasal 23 ayat 1,2, dan 4. Peraturan BI)<br />
<br />
5. <b>Bila  terjadi kemacetan pembayaran maka tagihan tersebut tanpa persetujuan  pemegang kartu dilimpahkan kepada pihak ketiga,</b> hal ini semestinya harus  mendapat persetujuan tertulis dari pemegang kartu (pasal 23, ayat 4)<br />
<br />
6.  <b>Tidak dijalankannya kaidah kehati-hatian dalam analisa permohonan  mendapatkan kartu kredit, </b>hanya melalui telephon (kantor maupun rumah  walaupun saluran telephon harus tetap/telkom bukan mobile) dan referensi  saudara yang tidak serumah, tapi beberapa bank mulai mendatangi alamat  yang dimaksud untuk memastikannya.</div>

Kesalahan Prosedur Pemberian Kartu Kredit

Ada beberapa kesalahan prosedur dari pemberian kartu kredit antara lain : 1. Ditawarkan di plaza plaza, dengan mengunakan jasa SPG, ya...

Kenali Kartu Kredit Anda

<div style="text-align: justify;">
Salah satu sisi kehidupan finansial yang paling cepat berkembang  mengikuti budaya global adalah penggunaan kartu plastik dan salah satu  produknya adalah kartu kredit. Instrumen keuangan ini memberikan  berbagai kemudahan, baik dalam bertransaksi maupun manajemen arus kas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZsXNKsmawz3zkrIXfKhiRl-Bq1sh9tZnqaWy2tu6_svXazbehJama7v8BLcK79QvUUp6_KqCDgNGZCR1k8QVd9U730WXVHsCX36iBcI7U7uDkQbq1nHqDkb2zi4F6_iCDeOTv_RV82Ws/s1600/imagesr.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZsXNKsmawz3zkrIXfKhiRl-Bq1sh9tZnqaWy2tu6_svXazbehJama7v8BLcK79QvUUp6_KqCDgNGZCR1k8QVd9U730WXVHsCX36iBcI7U7uDkQbq1nHqDkb2zi4F6_iCDeOTv_RV82Ws/s1600/imagesr.jpg" /></a>Kartu kredit memberikan banyak kemudahan bagi para pemiliknya, dari  keamanan sampai pembayaran cicilan bulanan yang minimal. Tetapi, hal  yang harus selalu diingat dalam penggunaan suatu produk budaya baru  adalah keharusan penyesuaian-penyesuaian pada perilaku kita. Janganlah  kita hanya terjebak pada ‘gaya hidup’-nya saja, tetapi juga bagaimana  mengekploitasinya guna kepentingan kita.<span class="fullpost"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="fullpost">Sebelum Anda terjerumus ke dalam utang yang tak  habis-habisnya, sebaiknya Anda mencari tau sebanyak mungkin informasi  mengenai kartu kredit yang akan dipilih. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"> Kendati kartu kredit sudah menjadi ikon bagi  masyarakat kelas menengah di kota-kota besar, toh masih banyak yang  belum mengerti cara pemakaian kartu kredit dengan bijak. Tak jarang,  perbulannya sebagian besar pendapatan gaji justru habis untuk membayar  bunga kartu kredit. Makanya disarankan bagi semua pemegang kartu  kredit agar : </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="fullpost">1. Disiplin dalam menggunakan kartu kredit. Usahakan  penggunaan kartu kredit memang sudah dianggarkan dalam keuangan  keluarga. Ibarat Anda menggunakan uang tunai tapi dengan kelebihan  tenggat waktu. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="fullpost">2. Bila saran pertama dapat Anda jalani, maka ada  baiknya bila Anda mengalihkan pengeluaran-pengeluaran rutin, seperti  bayar telepon, listrik dan lain-lain ke dalam kartu kredit. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="fullpost">3. Jangan  pernah Anda mengambil uang tunai melalui ATM dengan kartu kredit Anda,  bukan hanya bunga besar tapi juga beban biaya dan penerapan perhitungan  bunga langsung. Pengecualian keadaan darurat. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgt8zH0X4iNlXSlWnXlOvjLAFX39S4H2J9tGTSvMJ4SMiE0eTuvC8J2bBxRK8c6A3QcghyonM_uxAJ93XkIjRZ-sf6jV23cL7K8e8312PPd5sNtiu95R2xHndlx1AP-GQlTfHGMJJmNEvk/s1600/imagesdfhg.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="142" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgt8zH0X4iNlXSlWnXlOvjLAFX39S4H2J9tGTSvMJ4SMiE0eTuvC8J2bBxRK8c6A3QcghyonM_uxAJ93XkIjRZ-sf6jV23cL7K8e8312PPd5sNtiu95R2xHndlx1AP-GQlTfHGMJJmNEvk/s200/imagesdfhg.jpg" width="200" /></a><span class="fullpost">4. Sebaiknya jangan  hanya membayar cicilan minimun setiap bulan. Karena beban bunga bulanan  yang bisa mencapai 3,5 persen. Dengan perhitungan bunga berbunga maka  bunga utang kartu kredit Anda bisa lebih dari 40 persen. Bukan main  besarnya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="fullpost">5. Batasi kepemilikan hanya 3 kartu kredit.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><br />
Semoga dapat membantu Anda dalam menggunakan kartu kredit  dengan lebih bijak dan Anda terlepas dari utang yang berkepanjangan.</span></div>

Kenali Kartu Kredit Anda

Salah satu sisi kehidupan finansial yang paling cepat berkembang mengikuti budaya global adalah penggunaan kartu plastik dan salah satu p...

Cara Kedua, Anda Gali Lubang tutup Lubang

<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Bayar tagihan Anda dengan mengambil hutang baru. </b>Ini populer dengan sebutan "<b>gali lubang tutup lubang</b>." "Wah, Pak nggak bener nih," begitu mungkin pikir Anda. "Masa iya saya harus tutup hutang dengan berhutang lagi pada yang lain," begitu pikir Anda lagi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbcErkcz91jnEbYGeXQ9Pz936QQucd2P3A6BTTMofcXyZXAI2oG7XFaNAGz3BpkCiYmFt2Qyjpri5B7atoorf0sOacMYgSPrpptrR6E9Th7f0FYZuerW8_31Z9rm4GD3V1P6jXCPui_48/s1600/gali+lubang+tutup+lubang.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="267" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbcErkcz91jnEbYGeXQ9Pz936QQucd2P3A6BTTMofcXyZXAI2oG7XFaNAGz3BpkCiYmFt2Qyjpri5B7atoorf0sOacMYgSPrpptrR6E9Th7f0FYZuerW8_31Z9rm4GD3V1P6jXCPui_48/s1600/gali+lubang+tutup+lubang.jpg" width="320" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya ingatkan disini bahwa tujuan strategi "<b>gali lubang tutup lubang</b>" adalah untuk meringankan beban hutang Anda secara cepat. Strategi ini tidak akan membuat saldo hutang Anda berkurang, tapi meringankan beban bunga yang harus Anda bayar. Jadi, strategi ini bisa digunakan tidak hanya dalam membayar hutang kartu kredit, tetapi juga dalam hutang-hutang Anda yang lain. Strategi "gali lubang tutup lubang" akan efektif asalkan ada dua syarat yang terpenuhi: </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1.        Jumlah pinjaman Anda yang baru TIDAK LEBIH dari saldo pinjaman Anda yang lama. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.        Suku bunga dari pinjaman Anda yang baru HARUS LEBIH KECIL daripada suku bunga pinjaman yang saat ini sedang Anda bayar. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lihat, gali lubang tutup lubang tidak selalu jelek, kan? Dengan memenuhi kedua syarat tersebut diatas, maka Anda bisa meringankan beban hutang Anda. Begitu juga dalam pemakaian kartu kredit. Bagaimana prakteknya dalam pembayaran kartu kredit Anda? Kalau Anda punya saldo hutang kartu kredit, maka pada saat ini ada beberapa bank yang menawarkan jasa pemindahan saldo hutang dengan suku bunga yang lebih kecil. Dimana disini Anda bisa memindahkan saldo hutang kartu kredit Anda kepada bank tersebut, dan untuk selanjutnya Anda cukup membayar tagihan itu dengan suku bunga yang lebih rendah dibanding suku bunga pada kartu kredit Anda. Jadi, keuntungannya disini Anda akan mendapatkan 'pemotongan' suku bunga. Lumayan, kan? </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi harus di ingat bahwa strategi ini adalah cuma solusi sementara, dimana tujuan Anda adalah untuk meringankan beban hutang kartu Anda. Biar bagaimanapun, Anda tetap perlu membayar tagihan hutang Anda. Dan perlu diperhatikan juga, supaya jangan langsung percaya dengan suku bunga rendah yang ditawarkan oleh bank-bank tersebut. Perhatikan dan baca baik-baik penawaran yang diberikan oleh bank tersebut, sebelum Anda mengambil keputusan untuk memindahkan saldo hutang kartu kredit Anda. </div>
<br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>

Cara Kedua, Anda Gali Lubang tutup Lubang

Bayar tagihan Anda dengan mengambil hutang baru. Ini populer dengan sebutan " gali lubang tutup lubang ." "Wah, Pak nggak ...

Cara Ketiga, Bayar Setiap Tagihan Dengan Lunas Dan Atur Pemakaian Anda

<div style="text-align: justify;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRUcZ3nJnLHCdy55V8x5pLD0FS86Uda6spKOK-BQOcV9ldQz5Yqlx1e7jqnO7mUDzqx21AGVnr6UJShUrRV6H1NfLy-2q-0NPg4SEGFeyt-qlQTOCdTbtTNm61ra5ND_I9hEcARc4_CcM/s1600/disiplin.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="BAYAR SETIAP TAGIHAN DENGAN LUNAS DAN ATUR PEMAKAIAN ANDA " border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRUcZ3nJnLHCdy55V8x5pLD0FS86Uda6spKOK-BQOcV9ldQz5Yqlx1e7jqnO7mUDzqx21AGVnr6UJShUrRV6H1NfLy-2q-0NPg4SEGFeyt-qlQTOCdTbtTNm61ra5ND_I9hEcARc4_CcM/s1600/disiplin.jpg" title="BAYAR SETIAP TAGIHAN DENGAN LUNAS DAN ATUR PEMAKAIAN ANDA " /></a></div>
<b>Disiplinkan diri Anda. </b>Pada saat tagihan datang, dan Anda memang memiliki uangnya, bayar saja tagihan Anda secara lunas. Jangan biasakan tidak membayar tagihan Anda secara lunas. Bila Anda tidak membayar tagihan kartu Anda secara lunas, maka bunganya bisa 'membunuh' Anda pelan-pelan. <br />
<br />
<b>Ingat, </b>kartu kredit cuma sebuah cara untuk meminjam uang bank selama sekitar 25-30 hari. Setelah itu Anda tetap harus membayar secara tunai. Bila Anda bisa membayar tagihannya secara lunas, bagus. Tapi bila tidak, maka akan lebih baik bila Anda menghentikan dulu pemakaian kartu Anda. <br />
<br />
<b>Tambahan lagi, </b>kalau memang tidak kepepet sekali, jangan gunting kartu Anda. Ingat, ada suatu saat dalam kehidupan Anda dimana Anda berada dalam keadaan darurat, dan tidak punya uang tunai untuk membayar suatu transaksi. Mungkin malam-malam Anda perlu pergi ke ruang Gawat Darurat di RS. Disini kartu kredit Anda bisa berguna kalau Anda tidak membawa cukup uang tunai.</div>

Cara Ketiga, Bayar Setiap Tagihan Dengan Lunas Dan Atur Pemakaian Anda

Disiplinkan diri Anda. Pada saat tagihan datang, dan Anda memang memiliki uangnya, bayar saja tagihan Anda secara lunas. Jangan biasakan...

Perhatikan Perhitungan Bunga Kartu Kredit

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><b>Pola perhitungan  pertama </b>yang menguntungkan bagi  Anda adalah menghitung bunga dengan  melihat balance rata-rata harian  (average daily balance), termasuk di  dalamnya pemakaian baru. </span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEin9oBYOzL6YjMfibZwLOtDWWNuAsXXp77yKQ6A0kYufE5kV5OrcFgNQ9twgr4LJ-nHXipRo-o553eLMsEOeJKOQ3315ctLsSy6F8XQJDFMVIZgNuOJBnBBqbND2_OMH_VmYUF8avC74kQ/s1600/jatuh+tempo.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Perhitungan Bunga Kartu Kredit" border="0" height="155" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEin9oBYOzL6YjMfibZwLOtDWWNuAsXXp77yKQ6A0kYufE5kV5OrcFgNQ9twgr4LJ-nHXipRo-o553eLMsEOeJKOQ3315ctLsSy6F8XQJDFMVIZgNuOJBnBBqbND2_OMH_VmYUF8avC74kQ/s1600/jatuh+tempo.png" title="Perhitungan Bunga Kartu Kredit" width="400" /></a></div>
<span class="fullpost"><br />
Sebagain contoh saja, bila Anda memakai  kartu kredit Anda untuk  pembelian sebesar Rp.1 juta untuk sebuah VCD  player baru. Begitu  tagihan bulanan Anda datang, Anda kekurangan dana  tunai sehingga Anda  hanya bisa membayar sebesar Rp.500 ribu dari total  tagihan Rp.1 juta.  Satu bulan berlalu, dan datang lagi tagihan bulanan  Anda dan untuk itu  Anda akan ditagihkan Rp.500 ribu ditambah dengan  bunga terhadap sisa  balance bulan lalu.</span><br />
<span class="fullpost"><br />
<b>Cara perhitungan bunga kedua</b>  adalah dengan menghitung dengan pola  two cycle average daily balance,  termasuk di dalam pembelanjaan baru.  Kita ambil seperti contoh  sebelumnya, di mana Anda menggunakan kartu  kredit Anda sebesar Rp.1  juta, di mana Anda hanya bisa membayarnya  sebesar Rp.500 ribu begitu  ta-gihan bulanan datang. Bila perusahaan  penerbit kartu kredit  menggunakan metode two cycle average daily  balance, tagihan bulan depan  akan mencantumkan bunga terhadap hampir  semua total pembelanjaan yang  Anda lakukan dua bulan lalu, yaitu bunga  terhadap Rp.1 juta. Bukan  seperti metode pertama di mana perhitungan  bunga hanya berdasarkan sisa  dari balance yang ada. <b>Mengapa?</b> <br />
Karena bila Anda tidak membayar  lunas total tagihan bulanan maka  perusahaan penerbit akan menghitung  bukan berdasarkan satu billing  cycle tapi dua billing cycle.<br /> </span><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWgqgMDQWHqF8guoCeUEoosc20Gq89Swe4WqIkdr8PRdsP5TEKKAcLiTlM6_y_yjSHNb6LJ9xL_BGEjSzTGreecxauLdT_BLLEVcIOlFUumCs69ReEGztjas_Gr6vXWyZ73TGzTw3Fuy8/s1600/imagesp.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Pola perhitungan" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWgqgMDQWHqF8guoCeUEoosc20Gq89Swe4WqIkdr8PRdsP5TEKKAcLiTlM6_y_yjSHNb6LJ9xL_BGEjSzTGreecxauLdT_BLLEVcIOlFUumCs69ReEGztjas_Gr6vXWyZ73TGzTw3Fuy8/s1600/imagesp.jpg" title="Pola perhitungan" /></a><span class="fullpost"><b>Untuk  mengetahui bagaimana perusahaan penerbit menghitung bunga kartu  kredit,  sebaiknya Anda membaca dengan cermat dalam form aplikasi yang  ada</b> atau  Anda dapat menanyakan kepada perusahaan tersebut metode apa  yang  dipakai.</span></div>

Perhatikan Perhitungan Bunga Kartu Kredit

Pola perhitungan pertama yang menguntungkan bagi Anda adalah menghitung bunga dengan melihat balance rata-rata harian (average daily ...

Pertimbangkan kembali menggunakan Kartu Kredit

<div style="text-align: justify;">
<span class="fullpost">Berikut ini ada beberapa hal  yang perlu Anda cermati :<br />
<b> </b></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJfgihwNxJqFudlTRO-a2x27oV9blBTFa0bLIG8MDuB8s3twonQgc3O7a3OCzqJVhNXRqI_scH6sPG7FDiWbY4CDdXHwgfEW8XYcqBgLYPW7FfXxDg5ip4d3061rUf9pqrDlYPhLI1UEU/s1600/imagesdfgjjy.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJfgihwNxJqFudlTRO-a2x27oV9blBTFa0bLIG8MDuB8s3twonQgc3O7a3OCzqJVhNXRqI_scH6sPG7FDiWbY4CDdXHwgfEW8XYcqBgLYPW7FfXxDg5ip4d3061rUf9pqrDlYPhLI1UEU/s200/imagesdfgjjy.jpg" width="200" /></a></div>
<span class="fullpost"><b>Pertama</b>, konsumen harus mencari tahu  fasilitas apa saja yang  bisa dinikmati, biasa penerbit kartu kredit akan  memberikan banyak  fasilitas kemudahan bagi pemakai kartu kredit, dari  potongan harga  sampai undian berhadiah yang menggiurkan. Tapi ingat  semua ini bukanlah  yang terpenting. Kenali kebutuhan Anda dan pilih  kartu yang sesuai  untuk Anda. Pada kartu kredit tertentu terdapat  fasilitas asuransi,  sehingga bila si pemegang kartu meninggal dunia maka  perusahaan  asuransilah yang akan membayar lunas tagihan Anda.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6rVddWvBrvOJt597m3C9oPqacahO6NkKNJWCWe1FiNQGIgu7VXN9UkDrS6odmbNCErFYROpbCcWWWxUvhkPThgD8_4kTCJIAoTpVgRgNiE-5rXi68ROo-kQrLWTY1xQ3hF0vo1Cl06S8/s1600/images3.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6rVddWvBrvOJt597m3C9oPqacahO6NkKNJWCWe1FiNQGIgu7VXN9UkDrS6odmbNCErFYROpbCcWWWxUvhkPThgD8_4kTCJIAoTpVgRgNiE-5rXi68ROo-kQrLWTY1xQ3hF0vo1Cl06S8/s1600/images3.jpg" /></a><span class="fullpost"><br />
<b>Kedua</b>,  besarnya biaya-biaya yang dikenakan oleh penerbit kartu  kredit, seperti  biaya tahunan. Besarnya biaya tahunan ini beragam  antara kartu kredit  satu dengan yang lain, hal ini sangat bergantung  dengan jenis kartu  kredit atau lembaga yang menerbitkannya. Biaya lain  yang harus juga Anda  perhatikan adalah biaya keterlambatan pembayaran  cicilan, biaya lebih  batas , biaya penggantian kartu baru dan  lain-lain. Semua biaya ini  sebaiknya Anda perhatikan dengan seksama,  terkadang hal ini bisa menjadi  beban di masa datang.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><br />
<b>Ketiga</b>, informasi tingkat suku bunga untuk  belanja dan  pengambilan tunai. Kedua jenis pemakaian ini tidaklah sama  dalam besar  bunga yang dibebankan. Pengambilan tunai melalui ATM biasa  akan  dikenakan bunga yang lebih tinggi. Biaya adminitrasi juga akan  langsung  dibebankan kepada Anda dan perhitungan bunga biasanya akan  langsung  pada hari Anda mengambilnya. Jadi dalam pengambilan tunai  biasanya  tidak ada grace period.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBufS_5yefwKtw8NYuCNS0p7I6UXeqKFYh9mcbzDIyQLgasN4nqbGARxA_aQyG7S8TITp5WIZzQUpCn3hsZ6hQQfGsIO71zrvzKnxABiOGRgd_SEEuZ6504P_0SzIHyP1NThmeCWzM9sc/s1600/imagesc.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBufS_5yefwKtw8NYuCNS0p7I6UXeqKFYh9mcbzDIyQLgasN4nqbGARxA_aQyG7S8TITp5WIZzQUpCn3hsZ6hQQfGsIO71zrvzKnxABiOGRgd_SEEuZ6504P_0SzIHyP1NThmeCWzM9sc/s200/imagesc.jpg" width="200" /></a><span class="fullpost"><b><br />
Keempat</b>, perhitungan bunga kartu  kredit. Bila melihat pola  perhitungan bunga kartu kredit yang umum  dipakai perusahan penerbit  terdapat dua jenis perhitungan bunga dan  salah satunya lebih baik bagi  Anda pemakai setia kartu kredit. Sebelum  masuk ke jenis pehitungan  bunga, kami ingin mengingatkan kembali bahwa  pehitungan bunga ini hanya  berlaku bila Anda tidak membayar lunas setiap  tagihan bulanan yang  datang. Bila Anda membayar lunas, maka hal ini  tidak usah menjadi hal  yang harus Anda pusingkan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvHsKmPupxA7roaec3eAbjtrrpFlRUPHAeZhpNEisxLXC2KYVJxiO38J4SnWdDoikWptV0rprhYHOSy5BwtbyfJc-hig0qeSwGZy6iS9SYyIsR4Z-YbdoacKb86mZO14b8yhsXvIPc_rc/s1600/images7.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="162" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvHsKmPupxA7roaec3eAbjtrrpFlRUPHAeZhpNEisxLXC2KYVJxiO38J4SnWdDoikWptV0rprhYHOSy5BwtbyfJc-hig0qeSwGZy6iS9SYyIsR4Z-YbdoacKb86mZO14b8yhsXvIPc_rc/s200/images7.jpg" width="200" /></a></div>
<span class="fullpost"> <b>Kelima</b>, informasi yang tidak kalah pentingnya adalah  menyangkut  tenggat waktu dan masa jatuh tempo tagihan, karena justru  disinilah  letak keutungan menggunakan kartu kredit. Makin lama tenggat  waktu  jatuh temponya (grace period) semakin besar keuntungan pemegang  kartu  kredit. Infromasi ini dapat Anda peroleh dengan menanyakan  langsung ke  perusahaan penerbit.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"> Untuk dapat memaksimalkan  keberadaaan grace period, ada dua hal penting  yang harus diperhatikan  yaitu tanggal penggunaan kartu kredit dan  tanggal cetak tagihan. Dengan  melakukan pembelanjaan pada waktu yang  tepat dapat memaksimalkan grace  period. Berikut kami berikan contohnya :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"> Dari contoh pertama, berarti  pengguna kartu memiliki waktu tenggang  pembayaran dalam 29 hari, di  mana ia tidak dikenai bunga apapun apabila  melunasinya dalam waktu  tersebut. Bahkan pada contoh kedua waktu  tenggang lebih lama lagi, yaitu  mencapai 52 hari.</span></div>

Pertimbangkan kembali menggunakan Kartu Kredit

Berikut ini ada beberapa hal yang perlu Anda cermati : Pertama , konsumen harus mencari tahu fasilitas apa saja yang bisa dinikmat...

Perlukah mempunyai kartu kredit ? Kebutuhan atau trend ?

<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWKFx4IhwQuUDSWChFpfqgIQb405_ycT5r81nEdt7mcm-1iNqahPJeDbDsTnxJbHKeFZ7co28XX7dCxTrxZ8aGlSwyyvIlWtgM_FY-yWbo8KQzyctjmnJ4CcTLKw4x1PY4N831m2cgswI/s1600/images6.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Tunai atau gesek pak/ibu…….!!" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWKFx4IhwQuUDSWChFpfqgIQb405_ycT5r81nEdt7mcm-1iNqahPJeDbDsTnxJbHKeFZ7co28XX7dCxTrxZ8aGlSwyyvIlWtgM_FY-yWbo8KQzyctjmnJ4CcTLKw4x1PY4N831m2cgswI/s1600/images6.jpg" title="Tunai atau gesek pak/ibu…….!!" /></a></div>
Tunai atau gesek pak/ibu…….!!<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kalimat itu sering terlontar apabila  kita bertransaksi di depan kasir pada suatu toko atau supermarket..  Hampir diseluruh supermarket sudah menyediakan  fasilitas untuk  bertransaksi meggunakan kartu kredit.<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kalau dulu kita bermimpi suatu  saat orang akan bertransaksi tanpa menggunakan uang tunai, maka mimpi  itu sekarang sudah menjadi suatu kenyataan. Orang tidak lagi meyimpan  uang disakunya, tapi cukup dengan membawa kartu tersebut semua transaksi  dapat dilakukan .<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Ilustrasi di atas menggambarkan betapa di  zaman yang semakin modern ini, Anda tak perlu lagi membawa segepok uang  untuk keperluan sehari-hari.</b> Cukup menyimpan kartu plastik berukuran  panjang 8,5 sentimeter dan lebar 5,4 sentimeter di dompet dan  menggeseknya di lokasi belanja berlogo <b>Visa</b>, <b>MasterCard</b>, <b>American  Express</b>, <b>Maestro</b>, <b>Diners Club</b>, <b>Mondex</b>, dan lain sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOKXjLzRxEvI9TQxuY_VTdZSTyXPbrt7iiP4Yf5J5deE53OO_YGCM31hmxGiP2IcIez0hCbmtXJ84ukXAd59hjmhmqG2Cwf3kHZ5tNAJHFklPY5orcf_ThfhCH-keh1qRtVHsfn_XTgNU/s1600/AKKI.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) " border="0" height="112" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOKXjLzRxEvI9TQxuY_VTdZSTyXPbrt7iiP4Yf5J5deE53OO_YGCM31hmxGiP2IcIez0hCbmtXJ84ukXAd59hjmhmqG2Cwf3kHZ5tNAJHFklPY5orcf_ThfhCH-keh1qRtVHsfn_XTgNU/s1600/AKKI.png" title="Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) " width="200" /></a></div>
Menurut  <b>Asosiasi Kartu Kredit Indonesia</b> (<b>AKKI</b>) bahwa dana yang disediakan oleh  seluruh pengelolah mencapai 75 Trilliun rupiah. Namun kredit yang sudah  disalurkan baru Rp 25,2 triliun. Dana tersebut disalurkan kepada 8,7  juta kartu yang dimiliki 4,5 juta nasabah.(detik.com/detik  finance,Kamis, 15/11/2007 ). Dengan jumlah yang cukup besar itu pengelola  harus mendapatkan sebanyaknya-banyaknya kreditur.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3pKW1hUAtZAKIkQxFFQTTI0avlG0AK6FG5xfEQgi_zC-umcTsC91WNZUmChehTZOPQ9tOacs2nypaNZOFGd1KgL5CP6LgIck8s7a3ODQiSAzOE9aqlH-y00u3EGK00tBr4EZ2NqN2ke4/s1600/imagesdfgt.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="Perlukah mempunyai kartu kredit?" border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3pKW1hUAtZAKIkQxFFQTTI0avlG0AK6FG5xfEQgi_zC-umcTsC91WNZUmChehTZOPQ9tOacs2nypaNZOFGd1KgL5CP6LgIck8s7a3ODQiSAzOE9aqlH-y00u3EGK00tBr4EZ2NqN2ke4/s200/imagesdfgt.jpg" title="Perlukah mempunyai kartu kredit?" width="200" /></a><b>Perlukah mempunyai kartu kredit?</b><span class="fullpost"><br />
<br />
1). Sebagai alat ganti pembayaran.<br />
<br />
Kartu  kredit dapat dipergunakan sebagai alat ganti pembayaran, sehingga kita  tak perlu membawa banyak uang tunai, yang dapat berisiko hilang atau  jatuh di jalan. Kalau kita sikapi dengan hati-hati, sebetulnya kartu  kredit dapat berguna karena kita seolah-olah mendapat gaji dobel, karena  tagihan kartu kredit baru dibayarkan pada bulan berikutnya.<br />
<br />
2). Sebagai cadangan.<br />
<br />
Kartu  kredit juga dapat digunakan sebagai cadangan untuk keperluan mendadak,  seperti jika tiba-tiba ada keluarga yang sakit dan perlu di rawat di  rumah sakit, maka pembayaran uang muka dapat menggunakan kartu kredit,  hal ini tak merepotkan dibanding jika kita harus ke ATM dulu atau  mencairkan uang di Bank.<br />
<br />
3). Membantu melakukan pembayaran atas tagihan rekening rumah tangga.<br />
<br />
Pada  kartu kredit ada fasilitas <b>one bill</b>, artinya kita bisa meminta kepada  Bank penerbit kartu kredit untuk sekaligus membayarkan tagihan atas  rekening: listrik, tagihan telkom/hand phone, tagihan PAM, tagihan  internet serta tagihan-tagihan lainnya dengan sepengetahuan intansi yang  mengeluarkan tagihan tersebut. Dengan demikian setiap bulan kita tidak  disibukkan membayar ke beberapa instansi, namun pembayaran dapat  dilakukan sekaligus melalui kartu kredit, yang langsung dilakukan  pendebetan setiap bulannya.<br />
<br />
Dikalangan masyarakat golongan  menengah keatas sudah tidak asing dengan kegunaan kartu kredit ini.  Dimana ia berada dapat memanfaatkan untuk menjadikannya percaya diri.  Namun ada diantara mereka ada yg menjadikan trend dan ada juga yang  menjadikannya kebutuhan. Pembayaran dengan sistem kartu kredit  dimana-mana sudah tersedia. Disaat orang yang tidak mempunyai dana tunai  pada saat tertentu, kartu kredit lah yang menjadi “pahlawan” untuk  memenuhi kebutuhannya.<br />
<br />
Perkembangan kartu kredit sedemikian  pesatnya, sehinggah persaingan antar penyedia kartu kredit memberikan  peluang yang luas kepada masyarakat untuk menjadi kreditur sangat  terbuka lebar.<br />
<br />
Beberapa tawaran yang menggiurkan yang ditawarkan  oleh penyedia kartu kredit. Mulai dari pembebasan biaya bulanan sampai  penerbitan Kartu Kredit Instan. Namun memang kita tidak dapat menutup  mata bahwa banyak sisi positif yang diperoleh oleh Pengguna Kartu Kredit  namun dari sisi negatif juga beberapa yang dapat dirasakannya.  Diantaranya adalah bertransaksi secara berlebihan, apalagi beberapa  waktu lalu banyak Supermarket atau pun event reward yang ditawarkan oleh  penyedia dengan potongan harga yang menggiurkan. Pola konsumtif ini lah  yang menjadi pengguna kartu kredit tidak dapat mengontrol dirinya,  apakah pendapatan nya itu dapat menutupi tagihan kartu kredit atau tidak  ? Dan akhirnya beberapa pengguna terhambat melunasi tagihannya atau  terlambat membayarnya.</span><br />
<span class="fullpost">                </span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwUqIIaLPtza1NdsJH0QBVOVqWzZYVYLiPaY3Lc4BYhl8rOfKT3_B8YjpT1njqFYHhRsB-fIzyjmUf0hHvkzjHTyG4MflYdiQUCG0cz0hwVn0JEGV4LFlh-BjxJL3u1qem3hzTLH9BkX8/s1600/images4.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="BI mencatat, rasio kredit macet " border="0" height="149" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwUqIIaLPtza1NdsJH0QBVOVqWzZYVYLiPaY3Lc4BYhl8rOfKT3_B8YjpT1njqFYHhRsB-fIzyjmUf0hHvkzjHTyG4MflYdiQUCG0cz0hwVn0JEGV4LFlh-BjxJL3u1qem3hzTLH9BkX8/s200/images4.jpg" title="BI mencatat, rasio kredit macet " width="200" /></a></div>
<span class="fullpost"> BI mencatat, rasio kredit macet (non  performing loan, NPL) kartu kredit meningkat tajam dari semula hanya 10  persen pada Agustus 2006 menjadi 12,9 persen pada Agustus 2007. Kenaikan  rasio kredit macet kartu kredit tersebut, menu-rut kami salah satunya  adalah oleh melemahnya daya beli masyarakat pasca kenaikan harga bahan  bakar minyak (BBM) akhir 2005 lalu. (AdilNews.com)<br />
<br />
Seorang  Karyawan swasta mempunyai delapan kartu kredit yang semuanya aktif!  Jumlah tagihannya pun semua sudah hampir mencapai batas. Nah, jumlah  penghasilan karyawan ini setiap bulan katanya hampir selalu habis untuk  membayar cicilan kartu kreditnya.<br />
<br />
<b>Menarik bukan</b>? Di satu sisi,  ada bank yang<b> asyik mengiklankan </b>dan <b>mengajak orang untuk aktif memakai  kartu kredit</b>, tapi di lain pihak ada orang (dan saya yakin bukan hanya  satu orang) terjebak persoalan dengan koleksi kartu-kartu  kreditnya.Lalu, <b>siapa yang salah di sini?</b> Bank penerbit kartu atau si  pemakai kartu?<br />
<br />
<b>Pertama-tama, </b>kita mesti sadar dulu bahwa <b>kartu  kredit itu hanya alat pembayaran</b>. Maksudnya, fungsi kartu sama seperti  uang tunai yang Anda pakai untuk membayar suatu transaksi. Bedanya, si  kartu ini menjadi "<b>pengganti sementara</b>" dari <b>uang tunai</b>. Kalau Anda beli  barang seharga Rp 75.000 dan membayar dengan kartu kredit, maka bank  penerbit kartu akan menagih Rp 75.000 di akhir bulan. Jadi, pembayaran  tersebut tidak dilakukan di awal ketika barang dibeli, tapi saat tagihan  datang belakangan.<br />
<br />
Lho, terus <b>buat apa</b> ada <b>kartu kredit?</b>  Keuntungan yang pokok hanya satu: <b>Anda tidak perlu membawa banyak uang  tunai tiap kali melakukan transaksi pembelian barang dan jasa.</b> Bayangkan  kalau Anda harus membawa-bawa uang tunai Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta  di dompet Anda, sedangkan Anda harus sering bepergian dengan bus kota.<br />
<br />
Kalau  Anda tidak mau membayar lunas tagihan Anda, Kartu Kredit biasanya  memberikan kemudahan berupa ketentuan pembayaran minimal. Besarnya  bervariasi, sekitar 5 - 10 persen dari jumlah tagihan Anda bulan  tersebut.<br />
<br />
Masalah biasanya mulai muncul bila Anda mulai terbiasa  enggan melunasi tagihan secara penuh. Anda hanya melunasi tagihan  minimal tiap bulannya. Sementara frekuensi dan nilai pemakaian kartu  kredit tersebut bukannya berkurang tapi malah meningkat.<br />
<br />
Kedepannya  pengelola kartu kredit bisa bersikap lebih adil dengan memberikan  edukasi serta memberi tahu risiko-risiko yang harus dihadapi pemegang  kartu kredit, perbankan jangan hanya memberi iming-iming kemudahan  memiliki kartu kredit. Menurut kami, kekurangpahaman pengguna kartu  kredit terhadap kartu kredit dapat memicu masalah yang besar bagi  industri kartu kredit seperti meningkatnya angka kredit bermasalah.<br />
<br />
Adanya<b>  Forum komunikasi Pengguna Kartu Kredit </b>sebagai salah satu forum yang  bertujuannya sebagai salah media informasi bagi pengguna kartu kredit.  dapat mengurangi kesalah pahaman terjadi antara pengguna kartu kredit  dengan penyedia kartu kredit selain itu memberikan edukasi kepada sesame  pengguna kartu kredit. Selain itu dapat membantu meringankan pengelola  Kartu Kredit dalam menyelesaikan masalah dengan pengguna kartu kredit.  Dengan demikian kartu kredit dapat berkembang dengan yang lebih  menguntungkan semua pihak.<br />
<span style="font-size: x-small;"><br />
Oleh : Ir. Ary Budianto<br />
Penulis ;  Pemerhati Masalah Sosial Ekonomi<br />
Ketua Forum Komunikasi Pengguna Kartu Kredit</span></span><br />
<br /></div>