Pola perhitungan pertama yang menguntungkan bagi Anda adalah menghitung bunga dengan melihat balance rata-rata harian (average daily balance), termasuk di dalamnya pemakaian baru.
Sebagain contoh saja, bila Anda memakai kartu kredit Anda untuk pembelian sebesar Rp.1 juta untuk sebuah VCD player baru. Begitu tagihan bulanan Anda datang, Anda kekurangan dana tunai sehingga Anda hanya bisa membayar sebesar Rp.500 ribu dari total tagihan Rp.1 juta. Satu bulan berlalu, dan datang lagi tagihan bulanan Anda dan untuk itu Anda akan ditagihkan Rp.500 ribu ditambah dengan bunga terhadap sisa balance bulan lalu.
Cara perhitungan bunga kedua adalah dengan menghitung dengan pola two cycle average daily balance, termasuk di dalam pembelanjaan baru. Kita ambil seperti contoh sebelumnya, di mana Anda menggunakan kartu kredit Anda sebesar Rp.1 juta, di mana Anda hanya bisa membayarnya sebesar Rp.500 ribu begitu ta-gihan bulanan datang. Bila perusahaan penerbit kartu kredit menggunakan metode two cycle average daily balance, tagihan bulan depan akan mencantumkan bunga terhadap hampir semua total pembelanjaan yang Anda lakukan dua bulan lalu, yaitu bunga terhadap Rp.1 juta. Bukan seperti metode pertama di mana perhitungan bunga hanya berdasarkan sisa dari balance yang ada. Mengapa?
Karena bila Anda tidak membayar lunas total tagihan bulanan maka perusahaan penerbit akan menghitung bukan berdasarkan satu billing cycle tapi dua billing cycle.
Untuk mengetahui bagaimana perusahaan penerbit menghitung bunga kartu kredit, sebaiknya Anda membaca dengan cermat dalam form aplikasi yang ada atau Anda dapat menanyakan kepada perusahaan tersebut metode apa yang dipakai.
Sebagain contoh saja, bila Anda memakai kartu kredit Anda untuk pembelian sebesar Rp.1 juta untuk sebuah VCD player baru. Begitu tagihan bulanan Anda datang, Anda kekurangan dana tunai sehingga Anda hanya bisa membayar sebesar Rp.500 ribu dari total tagihan Rp.1 juta. Satu bulan berlalu, dan datang lagi tagihan bulanan Anda dan untuk itu Anda akan ditagihkan Rp.500 ribu ditambah dengan bunga terhadap sisa balance bulan lalu.
Cara perhitungan bunga kedua adalah dengan menghitung dengan pola two cycle average daily balance, termasuk di dalam pembelanjaan baru. Kita ambil seperti contoh sebelumnya, di mana Anda menggunakan kartu kredit Anda sebesar Rp.1 juta, di mana Anda hanya bisa membayarnya sebesar Rp.500 ribu begitu ta-gihan bulanan datang. Bila perusahaan penerbit kartu kredit menggunakan metode two cycle average daily balance, tagihan bulan depan akan mencantumkan bunga terhadap hampir semua total pembelanjaan yang Anda lakukan dua bulan lalu, yaitu bunga terhadap Rp.1 juta. Bukan seperti metode pertama di mana perhitungan bunga hanya berdasarkan sisa dari balance yang ada. Mengapa?
Karena bila Anda tidak membayar lunas total tagihan bulanan maka perusahaan penerbit akan menghitung bukan berdasarkan satu billing cycle tapi dua billing cycle.
Untuk mengetahui bagaimana perusahaan penerbit menghitung bunga kartu kredit, sebaiknya Anda membaca dengan cermat dalam form aplikasi yang ada atau Anda dapat menanyakan kepada perusahaan tersebut metode apa yang dipakai.