Sebagaimana kita ketahui bersama dewasa ini kartu kredit telah beredar luas di masyarakat kita, walaupun masih beredar dikalangan masyarakat tertentu, terutama yang berpenghasilan tetap, dengan identitas yang jelas, dan dapat menunjukkan kebenaran data yang disampaikannya di formulir pengajuan kartu kredit. Demikian mudahnya orang mendapatkan kartu kredit, dan demikian gencarnya pihak bank menawarkannya di mall-mall dengan menyebar SPG yang siap merayu pengunjung mall agar bersedia menjadi nasabah kartu kredit.
Apakah kartu kredit itu? Kartu kredit adalah alat pembayaran yang paling mutakhir dewasa ini, dengan kartu kredit orang tidak perlu membawa dana tunai banyak yang hanya membuat tebal dompet saja, beresiko tinggi dan tidak praktis. Mengatasi hal ini Solomon Brothers melihat ada peluang diciptakannya alat pembayaran baru yang mempunyai penjamin dana, sesuai perkembangan jaman alat tersebut kini berbentuk kartu dengan chip magnetic yang memuat data pemegang kartu, kandungan dana/limit dan pihak penjaminnya. Dengan tampilan yang mewah dan indah rupanya dapat menaikkan gengsi pemegangnya, hal inilah yang oleh sebagian kalangan dianggap cukup mewakili statusnya. Inilah yang menyebabkan demikian mudahnya SPG merayu calon pemegang kartu kredit, apalagi dengan janji bonus yang mengiurkan bagi pemegang kartu kredit yang sering mengunakan untuk pembayaran/bertransaksi dalam periode tertentu.
Bisnis Kartu Kredit merupakan ladang yang sangat menguntungkan, betapa tidak dari Kartu kredit beredar yang berjumlah sekitar 11,3 juta (Republika online, 13 April 2009) taruhlah semuanya kartu silver (iuran tahunnannya terkecil) dengan iuran tahunan Rp 150.000 per tahun yang dibayar tiap bulan Januari, Pebruari, Maret (Rp 50.000/bln) sudah terkumpul 1,6 triliun lebih, dengan nilai transaksi Rp 10,6 triliun lebih, namun angka NPLnya mencapai 10,92 persen.
Apakah kartu kredit itu? Kartu kredit adalah alat pembayaran yang paling mutakhir dewasa ini, dengan kartu kredit orang tidak perlu membawa dana tunai banyak yang hanya membuat tebal dompet saja, beresiko tinggi dan tidak praktis. Mengatasi hal ini Solomon Brothers melihat ada peluang diciptakannya alat pembayaran baru yang mempunyai penjamin dana, sesuai perkembangan jaman alat tersebut kini berbentuk kartu dengan chip magnetic yang memuat data pemegang kartu, kandungan dana/limit dan pihak penjaminnya. Dengan tampilan yang mewah dan indah rupanya dapat menaikkan gengsi pemegangnya, hal inilah yang oleh sebagian kalangan dianggap cukup mewakili statusnya. Inilah yang menyebabkan demikian mudahnya SPG merayu calon pemegang kartu kredit, apalagi dengan janji bonus yang mengiurkan bagi pemegang kartu kredit yang sering mengunakan untuk pembayaran/bertransaksi dalam periode tertentu.
Bisnis Kartu Kredit merupakan ladang yang sangat menguntungkan, betapa tidak dari Kartu kredit beredar yang berjumlah sekitar 11,3 juta (Republika online, 13 April 2009) taruhlah semuanya kartu silver (iuran tahunnannya terkecil) dengan iuran tahunan Rp 150.000 per tahun yang dibayar tiap bulan Januari, Pebruari, Maret (Rp 50.000/bln) sudah terkumpul 1,6 triliun lebih, dengan nilai transaksi Rp 10,6 triliun lebih, namun angka NPLnya mencapai 10,92 persen.